Kanker serviks adalah kanker kedua terbanyak yang didapati menyerang kaum wanita di Malaysia. Tingkat kejadian kanker serviks di Semenanjung Malaysia adalah 13.4 di antara 100,000 perempuan/wanita berumur 15 dan 49 tahun, dan 62.9 di antara 100,000 untuk wanita berumur antara 50 dan 69 tahun, berdasarkan data Institut Kanker Negara tahun 2003.
Meskipun manfaat skrining serviks telah dijelaskan lebih dari 70 tahun lalu, keterbatasan sumber daya telah menghambat manfaat melakukan skrining serviks di seluruh dunia, khususnya pada negara berkembang yang rentan terhadap penyakit ini. Di Malaysia, Pap smear telah ada sejak tahun 1960-an. Pap smear tetap menjadi strategi yang efektif untuk mendeteksi kondisi prakanker dan secara konsekuen mengendalikan kanker serviks. Jika penyakit ini dideteksi dini maka kemungkinan besar bisa disembuhkan.