PENGENALAN KEPADA KANKER SERVIKS

Kanker serviks adalah kanker kedua terbanyak yang didapati menyerang kaum wanita di Malaysia. Tingkat kejadian kanker serviks di Semenanjung Malaysia adalah 13.4 di antara 100,000 perempuan/wanita berumur 15 dan 49 tahun, dan 62.9 di antara 100,000 untuk wanita berumur antara 50 dan 69 tahun, berdasarkan data Institut Kanker Negara tahun 2003.

Meskipun manfaat skrining serviks telah dijelaskan lebih dari 70 tahun lalu, keterbatasan sumber daya telah menghambat manfaat melakukan skrining serviks di seluruh dunia, khususnya pada negara berkembang yang rentan terhadap penyakit ini. Di Malaysia, Pap smear telah ada sejak tahun 1960-an. Pap smear tetap menjadi strategi yang efektif untuk mendeteksi kondisi prakanker dan secara konsekuen mengendalikan kanker serviks. Jika penyakit ini dideteksi dini maka kemungkinan besar bisa disembuhkan.

Rasa sakit ketika berhubungan intim, pendarahan pada vagina/kotoran selepas berhubungan intim, pendarahan pada vagina pasca menopause, pendarahan atau flek di luar jadwal menstruasi, nyeri pada perut.

  • Lebih dari 3 kali berganti pasangan dalam berhubungan intim
  • Berhubungan intim di usia muda (sebelum berusia 17 tahun)
  • Melahirkan banyak anak (melahirkan 7 orang anak atau lebih)
  • Status sosial ekonomi rendah
  • Merokok

Gejala

Rasa sakit ketika berhubungan intim, pendarahan pada vagina/kotoran selepas berhubungan intim, pendarahan pada vagina pasca menopause, pendarahan atau flek di luar jadwal menstruasi, nyeri pada perut.

Faktor

  • Lebih dari 3 kali berganti pasangan dalam berhubungan intim
  • Berhubungan intim di usia muda (sebelum berusia 17 tahun)
  • Melahirkan banyak anak (melahirkan 7 orang anak atau lebih)
  • Status sosial ekonomi rendah
  • Merokok

Skrining dan Diagnosa

Tes Pap semar

Tes Pap semar dilakukan dengan mengambil sampel sel serviks dengan menggunakan spatula dan/atau sikat. Setelah sampel diambil, diletakkan di atas kaca dan dikirim ke laboratorium untuk pewarnaan dan dievaluasi. Sitologi berbasis cairan (Liquid-based cytology) adalah metode terbaru yang meningkatkan kepekaan pemeriksaan. Silahkan tanyakan pada petugas pelayanan kesehatan untuk informasi lebih lanjut.

Sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan Pap smear untuk kaum wanita pada waktu mulai aktif berhubungan seksual. Jika hasil pemeriksaan awal Pap smear, pada dua kali berturut-turut adalah negatif, sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan setiap tiga tahun sekali.

Jika terdapat sel abnormal yang terdeteksi melalui Pap smear, dokter ahli kandungan anda akan melakukan kolposkopi, yang menggunakan mikroskop dengan cahaya untuk memeriksa permukaan luar serviks melalui pemeriksaan panggul. Sampel jaringan (biopsi) dari lesi-lesi yang dicurigai diambil dan digunakan untuk membantu dalam melakukan diagnosis kanker serviks mikro-invasif. Bila kanker serviks invasif terdiagnosis, tes pencitraan lain, seperti CT scan dan urografi intravena akan dilakukan.

Tahap-tahap Penyakit

Secara umum, stadium kanker serviks adalah sebagai berikut :

Stadium Pra-kanker – Pap smear abnormal, berpotensi menjadi kanker jika tidak diobati
Stadium I   – Kanker hanya terbatas pada serviks
Stadium II – Kanker melibatkan bagian atas vagina dan beberapa jaringan sekitar
Stadium III – Kanker menyebar pada bagian bawah vagina dan lebih banyak jaringan sekitar (mungkin menyerang ginjal)
Stadium IV – Kanker telah menyebar pada organ lain (disebut juga kanker metastasis)

Pengobatan

Pembedahan

Dilakukan untuk pasien yang terdiagnosa dengan Stadium I dan kanker Stadium II dini. Histerektomi (pengangkatan rahim) mungkin dilakukan selain mengangkat serviks.  Baik biopsi kerucut /cone biopsy (mengangkat bagian dalam serviks tempat di mana kanker mulai tumbuh) dan trakelektomi/trachelectomy (mengangkat bagian atas vagina dan serviks) merupakan jenis bedah yang dapat dilakukan. Rahim tidak akan diangkat jika wanita tetap ingin mempertahankan kesuburannya.

Dengan kanker stadium lanjut atau kambuh kembali, sebuah prosedur yang dikenal sebagai  pelvic exenteration mengangkat rahim, kelenjar getah bening sekitar, dan bagian organ lain yang terdapat di sekitar kanker tersebut. Semua prosedur-prosedur di atas dilakukan oleh dokter spesialis ginekolog dengan pelatihan subspesialisai dalam operasi kanker.

Kemoterapi

Diberikan bersamaan dengan radioterapi (Kemoradiasi) untuk kanker stadium akhir (stadium lanjut II – IV). Diberikan bersamaan akan menghasilkan reaksi yang lebih baik.

Terapi Radiasi

Dapat berupa terapi sinar eksternal (diberikan dari sumber radiasi luar) dan brakhiterapi (Pemasukkan bahan radioaktif dekat dengan letak tumor untuk jangka waktu tertentu.) Prosedur ini sering dilakukan secara bersamaan.

Salah satu efek samping utama dari radioterapi adalah penyempitan vagina yang berakibat gangguan seksual secara signifikan. Silahkan konsultasikan pada dokter spesialis anda sehubungan dengan jenis-jenis pengobatan.

Kesimpulan

Pencegahan utama mencakup mendapatkan vaksin HPV (Human Papillomavirus).  Hampir semua kasus kanker serviks dapat dikaitkan dengan infeksi virus HPV secara terus-menerus.  Bagaimanapun, pencegahan tambahan dengan skrining tetap penting karena vaksin HPV tidak melindungi tubuh dari semua jenis virus.

Menjalani pemeriksaan Pap smear secara teratur adalah diharuskan untuk mendeteksi perubahan yang bersifat pra-kanker, yang dapat diobati sebelum berubah menjadi kanker. Kanker ini sangat efektif untuk dicegah, diagnosis dini, dan diobati, jadi konsultasikanlah kondisi kesehatan anda dengan petugas kesehatan anda hari ini.

Pusat Spesialis Kanker

Selanjutnya

Tampiklan Berdasarkan Keahlian

Selanjutnya

Paket Pemeriksaan

Selanjutnya