Ringkasan Artikel:
Berita Harian – 22 Maret, 2022
Pengujian genetik dapat dilakukan melalui tes darah atau air liur untuk menentukan apakah seseorang berisiko menjadi pembawa kanker keturunan. Sebelum menjalani tes, sebaiknya individu berkonsultasi dengan konselor genetik terlebih dahulu untuk mendapatkan pandangan dan saran.
Konselor Genetika Rumah Sakit Beacon, Yoon Sook Yee mengatakan, perubahan genetik seseorang, baik yang bersifat keturunan, dapat diuji dengan melakukan tes genetik. Dia mengatakan tes tersebut dapat mengidentifikasi gen mana yang rusak, sehingga dapat meningkatkan risiko bagi pembawa penyakit.
“Namun individu tersebut perlu berkonsultasi dengan konselor genetik terlebih dahulu untuk mendapatkan konseling genetik. Konseling ini bertujuan untuk mendapatkan informasi akurat dan dukungan psikososial kepada siapa saja yang ingin menjalani tes genetik,” ujarnya.
Lakukan tes genetik, cari pengobatan yang tepat, berisiko tinggi bagi keluarga dekat
Sook Yee mengatakan tujuan utama menjalani tes genetik adalah untuk mengidentifikasi apakah seseorang membawa perubahan genetik yang dapat meningkatkan risiko jenis kanker tertentu.
Jika memang dipastikan mereka adalah pembawa penyakit, maka mereka perlu melakukan pemantauan dan pemeriksaan rutin untuk mengurangi risiko. Semua informasi mengenai tes ini akan diberikan oleh konselor genetik.
Individu yang memenuhi syarat untuk tes genetik adalah mereka yang menderita kanker pada usia muda atau memiliki beberapa anggota keluarga yang pernah menderita beberapa jenis kanker.
Sook Yee mengatakan, 50% anak membawa perubahan genetik jika ibu atau ayahnya adalah pembawa penyakit. Saudara kandung dari orang tua yang sama juga mungkin menjadi pembawa penyakit dan memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker.
Pahami risiko kanker dan dapatkan akses ke konseling genetik
Sook Yee menambahkan, hasil pengujian genetik menghasilkan profil genetik dan dari situ mereka dapat memahami lebih baik risiko terkena kanker. Ia mengatakan jika seseorang sudah menyadari risiko yang ada, mereka dapat mulai merencanakan konsultasi dengan dokter spesialis untuk mendapatkan rencana intervensi dini atau memantau risikonya.
“Sebagai Presiden Genetic Counseling Society of Malaysia, saya berharap dapat meningkatkan akses konseling genetik lebih luas kepada masyarakat. Saat ini tantangannya adalah jumlah konselor yang terlalu sedikit sehingga mengurangi kesempatan untuk membantu masyarakat memahami risiko kanker dan tujuan tes genetik,” ujarnya.
Sumber Artikel: Berita Harian