Ketika Sains dan Kesehatan Bersatu

Model layanan kesehatan yang terhubung adalah model layanan yang mengintegrasikan seluruh aspek perjalanan pasien— rawat inap di rumah sakit, layanan khusus, layanan rawat jalan, manajemen mandiri di rumah, dan dukungan komunitas. Menggunakan pendekatan holistik terhadap perawatan yang berpusat pada pasien memungkinkan praktik terbaik untuk diterapkan dalam setiap aspek layanan kesehatan.

Wajar jika kita menganggap rumah sakit sebagai pusat penyembuhan, dan dalam banyak kasus, hal tersebut memang benar. Namun banyak penyembuhan terjadi di luar bangsal rumah sakit. Dalam beberapa hal, penyembuhan nyata terjadi di rumah.

“Era Covid adalah masa ketika banyak pasien ortopedi saya tinggal di rumah agar tetap aman, tidak datang ke klinik dan janji terapi meskipun menderita sakit. Jadi, saya memulai gym virtual di www.drputra.com untuk memberi mereka instruksi yang jelas tentang cara melakukan latihan penguatan otot dan pengurangan rasa sakit di rumah.

“Bersama dengan konsultasi video melalui jalur aman, hal ini membantu banyak pasien yang menderita nyeri bahu, lutut, pinggul, dan punggung menjadi lebih baik tanpa harus datang ke klinik saya,” ujar Dr Putra Prabhakar Vatakal, Konsultan Ahli Bedah Ortopedi di Rumah Sakit Beacon.

Teknologi yang dapat dikenakan memudahkan pasien untuk tetap mengikuti pengobatan dan mengelola beberapa efek samping sebelum terjadi, sehingga membantu memastikan keberhasilan dari awal hingga akhir.

Seiring dengan kemajuan teknologi dan menjadi lebih umum, pasien akan memiliki akses lebih besar terhadap alat yang dirancang untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan.

Salah satu contoh utama kedokteran yang mengejar ketertinggalan teknologi adalah telehealth.

Bisakah telehealth menawarkan pengalaman yang lebih baik daripada kunjungan lapangan? Ya dan tidak, menurut Dr Putra. “Saya dapat menemui pasien dari Beijing, London, dan Kuching, semuanya tanpa meninggalkan meja saya di Kuala Lumpur. MRI lutut yang dilakukan di Afrika Selatan sore ini dapat muncul di layar komputer saya hanya dalam beberapa menit.

“Telehealth telah menghadirkan pengobatan dan pembedahan modern ke seluruh penjuru bumi yang sebelumnya hanya bisa kita impikan. Dan hal ini memiliki nilai khusus di masa pandemi, dan bagi orang lanjut usia serta orang yang mengalami gangguan pergerakan.”

“Tetapi masih ada hal-hal yang hilang. Saya belum bisa meletakkan tangan saya di layar komputer dan menyentuh lutut pasien yang sakit untuk menemukan tempat yang sakit. Saya tidak bisa duduk di kantor dan memasang alat USG di bahu pasien di luar rumah sakit,” katanya.

Inovasi lainnya adalah kecerdasan otomatis dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI). Sektor layanan kesehatan semakin banyak menggunakan AI untuk mengotomatisasi proses yang akan terlalu memakan waktu bagi pekerja manusia atau untuk mengumpulkan data guna membuat perawatan tertentu menjadi lebih efektif.

Menurut Michael, industri kesehatan telah berkembang begitu pesat sehingga para profesional kesehatan tidak memiliki cukup waktu untuk mengelola semua kebutuhan pasiennya. Ia yakin teknologi dapat memberikan solusi terhadap tantangan-tantangan ini dengan memungkinkan penyedia layanan untuk fokus pada pengobatan penyakit sambil menyerahkan rencana pengobatan jangka panjang kepada pelatih yang terjangkau dan bersertifikat.

Kemajuan teknologi saat ini dan yang akan datang dalam layanan kesehatan mengantisipasi masalah kesehatan, meningkatkan kualitas hidup, dan memungkinkan hubungan yang lebih baik dengan penyedia layanan kesehatan. Namun, penting untuk dipahami bahwa kita masih belum mengetahui seberapa baik teknologi ini bekerja, apa yang dapat diharapkan dari teknologi tersebut dalam jangka panjang, dan apakah teknologi tersebut akan mempunyai dampak jangka panjang

Kesehatan digital akan terus tumbuh dan berkembang dengan pesat. Namun bagaimana pengalaman perawatan yang baru dan lancar dapat diciptakan? “Mungkin kita harus mengambil halaman lain dari buku sejarah teknologi dan menciptakan perangkat sumber terbuka yang dapat disumbangkan oleh siapa saja dan menemukan cara untuk membuatnya aman. Meski begitu, saya yakin cepat atau lambat hal itu akan terjadi. Mungkin pertanyaan yang lebih penting untuk ditanyakan adalah: Bagaimana kita bisa mendapatkan pengalaman mulus yang cerdas secara artifisial, instan, dan menyelamatkan jiwa namun tetap menjaganya tetap manusiawi?” saran Dr Putra.

Sumber Artikel: Calibre