Trampolin merupakan olahraga yang digemari oleh anak muda, tetapi memiliki risiko tersendiri. Jatuh dari ketinggian dapat menyebabkan cedera tulang belakang yang serius, yang dapat mengakibatkan kelumpuhan seumur hidup. Oleh karena itu, sangat penting untuk lebih berhati-hati saat melakukan aktivitas ini.
A-Le, mantan kapten pemandu sorak berusia 20 tahun yang bersemangat dan supel yang dikenal karena fisiknya yang tinggi dan tegap. Ia adalah sosok terkemuka dengan kehadiran yang dinamis di antara teman-temannya. Ia sekarang berada di unit perawatan intensif, mengenakan penyangga leher dan tidak dapat merasakan apa pun di bawah lehernya. Keluarga dan teman-temannya sangat khawatir.
Selama sesi latihan trampolin, ia kehilangan keseimbangan saat melakukan salto dan jatuh dengan keras, membentur bagian belakang kepalanya dan kehilangan kesadaran. Ketika ia sadar kembali, ia mendapati dirinya benar-benar lemas dan tidak dapat bergerak.
Jatuhnya mengakibatkan fraktur dan dislokasi pada vertebra serviks kelima dan keenamnya, suatu kondisi yang umumnya disebut sebagai “patah leher.”
Operasi darurat, khususnya fusi serviks 360 derajat, dilakukan untuk menstabilkan tulang belakangnya dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Sangat penting bagi orang yang berada di sekitar untuk tetap tenang dan menghindari menggerakkan pasien untuk mencegah cedera yang semakin parah.
Cedera A-Le diklasifikasikan sebagai Kelas C pada American Spinal Injury Association (ASIA) Skala Gangguan, yang menunjukkan fungsi motorik dan sensorik parsial di bawah tingkat cedera. Ia juga mengalami komplikasi parah, termasuk kesulitan bernapas, tekanan darah rendah, denyut jantung lambat, suhu tubuh rendah, dan inkontinensia. Selain itu, ia menderita priapisme (ereksi abnormal) akibat cedera tulang belakang. Ia mengalami kelemahan otot yang signifikan dan bergantung pada ventilator untuk bernapas.
Perawatan jangka panjang melibatkan pemeliharaan fungsi pernapasan, pencegahan komplikasi seperti luka baring, dan menjalani rehabilitasi intensif. Sayangnya, A-Le diperkirakan akan menggunakan kursi roda seumur hidup.
Situasinya benar-benar memilukan. Saya inging mengingatkan kepada semua orang, terutama kaum muda, untuk sangat berhati-hati selama berolahraga dan melakukan kegiatan rekreasi. Aksi berisiko, seperti terjungkal ke kolam renang, bisa berbahaya; satu kesalahan dapat menyebabkan cedera tulang belakang yang parah dan kelumpuhan seumur hidup. Selalu utamakan keselamatan dan waspadai risiko yang terlibat.
Jangan biarkan momen bersenang-senang berubah menjadi tragedi yang mengubah hidup.
Sumber Artikel: Sin Chew Daily